KAJIAN PUISI “BERLAYAR” KARYA ARIF
HIDAYAT DENGAN PENDEKATAN OBJEKTIF
Berlayar
Telah kupertaruhkan sisa
hidupku pada sunyi
dan kedalaman laut teruntuk pada jalan lain ini
sebab rahasiaku melambai di sana.
Kuyakinkan hatiku lagi pada arah angin
agar bisa lebih bersahabat dengan ikan ikan
sebelum aku benar benar mengenal Tuhan
pada gedebur pecah gelombang
dan kedalaman laut teruntuk pada jalan lain ini
sebab rahasiaku melambai di sana.
Kuyakinkan hatiku lagi pada arah angin
agar bisa lebih bersahabat dengan ikan ikan
sebelum aku benar benar mengenal Tuhan
pada gedebur pecah gelombang
Maka ketika kapalku oleng kanan
kiri
aku telah menjadi doa
yang melepas semua bunyi
aku telah menjadi doa
yang melepas semua bunyi
A. Unsur fisik
1.
Tipografi
Puisi ini termasuk puisi baru, dapat
dilihat dari tipografinya yang berbentuk bebas dari segi jumlah baris tiap
baitnya dan suku katanya. Tipografi puisi tersebut berbentuk rata kiri dan
memiliki kesan yang bebas, karena dalam setiap barisnya terdiri dari kata-kata
yang panjang dan ada pula yang pendek. Puisi tersebut terdiri dari 2 bait, bait
pertama terdiri atas 7 baris dan bait kedua terdiri atas 3 baris.
2.
Diksi
Diksi yang digubnakan sedikit mudah
dipahami namun memiliki makna yang dalam. Pilihan kata yang menarik dan
bahasanya begitu hidup. Penulis melukiskan perasaannya dengan perumpaan atau
majas, dapat dilihat pada bait 1 baris ke-3 “sebab rahasiaku melambai disana”
pada baris tersebut terdapat majas personifikasi, yaitu benda mati yang
seolah-olah seperti hidup.
3.
Irama
Irama yang digunakan dalam puisi “Berlayar“
adalah irama yang
menunjukkan keberanian dan semangat seseorang dalam berlayar. Irama yang dihasilkan terkesan biasa saja karena kata
- kata pada tiap barisnya menggunakan kata-kata yang sederhana. Tetapi ada penekanan pada baris ke-7 “pada gedebur
pecah gelombang” yang membuat keindahan irama dalam pembacaannya.
4.
Rima
Puisi ini memiliki rima yang bebas.
karena baris pada
puisi ini berakhiran huruf i dan a yang jatuhnya tidak
berurutan.
B. Unsur
batin
1.
Tema
Puisi
ini mengangkat tema tentang semangat dan keberanian sesorang dalam berlayar.
Penulis mempertaruhkan sisa hidupnya seperti yang terdapat dalam bait pertama
baris ke-1 “Telah kupertaruhkan sisa hidupku pada sunyi”. Berani menghadapi
resiko dan tantangan yang harus dihadapi denga disertai doa. Seperti yang
terdapat dalam bait kedua baris ke-1 dan ke-2 “Maka ketika kapalku oleng kanan
kiri” dan “aku telah menjadi doa”
2.
Nada
Nada yang digunakan yaitu memiliki
nada tinggi yang menunjukkan jiwa yang kokoh dan semangat dalam menghadapi
segala tantangan dan tak lupa dengan mengikutsertakan doa.
3.
Rasa
Rasa yang ada dalam puisi ini sesuai
dengan tema yang terkandung, yaiutu memiliki rasa semangat dan keberanian yang
tinggi.
4.
Amanat
Amanat yang terkandung yaitu mengajarkan kita untuk memiliki
jiwa yang berani dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi segala
tantangan dan tak lupa untuk tetap bersama doa.