Sabtu, 01 Juli 2017

KAJIAN PUISI “BERLAYAR”



KAJIAN PUISI “BERLAYAR” KARYA ARIF HIDAYAT DENGAN PENDEKATAN OBJEKTIF

Berlayar
Telah kupertaruhkan sisa hidupku pada sunyi
dan kedalaman laut teruntuk pada jalan lain ini
sebab rahasiaku melambai di sana.
Kuyakinkan hatiku lagi pada arah angin
agar bisa lebih bersahabat dengan ikan ikan
sebelum aku benar benar mengenal Tuhan
pada gedebur pecah gelombang
Maka ketika kapalku oleng kanan kiri
aku telah menjadi doa
yang melepas semua bunyi
A.    Unsur fisik
1.      Tipografi
Puisi ini termasuk puisi baru, dapat dilihat dari tipografinya yang berbentuk bebas dari segi jumlah baris tiap baitnya dan suku katanya. Tipografi puisi tersebut berbentuk rata kiri dan memiliki kesan yang bebas, karena dalam setiap barisnya terdiri dari kata-kata yang panjang dan ada pula yang pendek. Puisi tersebut terdiri dari 2 bait, bait pertama terdiri atas 7 baris dan bait kedua terdiri atas 3 baris.
2.      Diksi
Diksi yang digubnakan sedikit mudah dipahami namun memiliki makna yang dalam. Pilihan kata yang menarik dan bahasanya begitu hidup. Penulis melukiskan perasaannya dengan perumpaan atau majas, dapat dilihat pada bait 1 baris ke-3 “sebab rahasiaku melambai disana” pada baris tersebut terdapat majas personifikasi, yaitu benda mati yang seolah-olah seperti hidup.
3.      Irama
Irama yang digunakan dalam puisi “Berlayar“ adalah irama yang menunjukkan keberanian dan semangat seseorang dalam berlayar. Irama yang dihasilkan terkesan biasa saja karena kata - kata pada tiap barisnya  menggunakan kata-kata yang sederhana. Tetapi  ada penekanan pada baris ke-7 “pada gedebur pecah gelombang” yang membuat keindahan irama dalam pembacaannya.
4.      Rima
Puisi ini memiliki rima yang bebas.  karena baris pada puisi ini berakhiran huruf i dan a yang jatuhnya tidak berurutan.

B.     Unsur batin
1.      Tema
Puisi ini mengangkat tema tentang semangat dan keberanian sesorang dalam berlayar. Penulis mempertaruhkan sisa hidupnya seperti yang terdapat dalam bait pertama baris ke-1 “Telah kupertaruhkan sisa hidupku pada sunyi”. Berani menghadapi resiko dan tantangan yang harus dihadapi denga disertai doa. Seperti yang terdapat dalam bait kedua baris ke-1 dan ke-2 “Maka ketika kapalku oleng kanan kiri” dan “aku telah menjadi doa”
2.      Nada
Nada yang digunakan yaitu memiliki nada tinggi yang menunjukkan jiwa yang kokoh dan semangat dalam menghadapi segala tantangan dan tak lupa dengan mengikutsertakan doa.
3.      Rasa
Rasa yang ada dalam puisi ini sesuai dengan tema yang terkandung, yaiutu memiliki rasa semangat dan keberanian yang tinggi.
4.      Amanat
Amanat yang terkandung yaitu mengajarkan kita untuk memiliki jiwa yang berani dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan tak lupa untuk tetap bersama doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar