KAJIAN PUISI “SEPISAUPI” KARYA
SUTARDJI CALZOUM BACHRI DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIK
Puisi ini termasuk puisi kontemporer. Puisi ini lebih
mempermainkan kata-kata di dalamnya dan maknanya sulit ditangkap. Dari judul
“SEPISAUPI” merupakan kepanjangan dari kata sepi, pisau, dan pikul. Kata-kata
tersebut memiliki makna tentang kesedihan dan kesepian atas luka yang sangat
mendalam. Diksi yang digunakan oleh Sutardji ini menggunakan kata yang
bersimbolik dengan pendeskripsian dari apa yang dirasakan Sutardji. Berikut
adalah larik puisi SEPISAUPI:
SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
Dalam larik puisi tersebut terdapat berbagai diksi yang
menggunakan kata yang bersimbol, yakni duri, pisau, keranjang duri yang
mengibaratkan luka itu seperti duri yang ada pada diri yang sakitnya terasa
sangat mendalam dan penulis merasakan sepi dan kesendiriannya atas dosa yang
pernah dilakukan sehingga menimbulkan penyesalan dan sampai akhirnya dapat
membawa diri untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Tuhan ini dapat dilihat pada
baris terakhir yang disimbolkan pada kata “Nya” fonem /n/ ditulis dengan huruf
kapital. Pisau berarti menunjukkan suatu benda yang tajam yang dapat
menimbulkan luka pada diri.
Dalam puisi ini penulis
juga sering menggunakan kata “se” dan “au”. Fonem /s/ dan /p/ pada “sepisaupi”
jika dibaca dengan cepat maka terdengar seperti mantra yang akan terdengar
mendesis. Sepisau, sepisaupa, sepisaupi, begitu banyak diulang-ulang dalam
puisi ini yang memang tidak memiliki makna secara umum dan tentunya sangatlah
sulit untuk dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar